Cara Mengetahui Kerusakan AC Mobil dan Biaya Perbaikan

 Cara mengetahui kerusakan AC Mobil 

Penyebab AC jadi tidak dingin tentu ada banyak. Ada yang hanya karena freon habis, atau karena oli kompresor yang kurang. Lalu bagaimana cara membedakan AC tidak dingin karena rusak?

Ciri-ciri AC tidak dingin karena sudah rusak adalah sebagai berikut:

  1. AC Dalam Keadaan Hidup Akan tetapi Tidak Dingin
  2. Switch AC Dengan Kondisi ON, Blower Tidak Hidup
  3. AC Mobil Yang Kurang Dingin
  4. Tidak Berfungsinya Kipas Kondensor
  5. Freon cepat habis

Jenis kerusakan AC mobil

AC mobil yang tidak dingin belum tentu terjadi karena freonnya habis. AC yang tidak dingin bisa terjadi karena beberapa penyebab lain.

Berikut ini adalah jenis-jenis kerusakan AC mobil dan ciri-cirinya.

1. Kompresor ac bunyi

Saat AC mobil dinyalakan, terdengar suara sedikit kasar dari ruang mesin. Namun, begitu tombol ac dimatikan atau digeser lagi ke posisi OFF, suara di kap mesin menjadi seperti biasa.

Ini kadang-kadang disebut dengan kompresor ngorok, atau AC mobil ngorok.

Penyebab suara kompresor terdengar kasar atau seperti orang mendengkur ini bisa disebabkan karena oli kompresor kurang. Bisa terjadi akibat kebocoran, bisa saja terjadi karena jumlah freon kurang , bearing puli kompresor kendur, dan aus pada piston kompresor serta silinder piston kompresor.

Hal seperti ini biasanya terjadi pada AC mobil Avanza, Toyota Limo, atau jenis Kijang Innova. Tiga jenis mobil tadi menggunakan kompresor mirip. Kalau setelah ditambahkan freon bunyi ngorok di kompresor sudah hilang, berarti hanya freon saja yang habis, tidak perlu menambah oli kompresor.

2. Kompresi kompresor AC mobil lemah atau berkurang

Jenis kerusakan AC mobil lainnya adalah kompresi kompresor AC mobil lemah atau berkurang. Ini bisa diketahui ketika saat awal dinyalakan, hembusan udara dari AC ikut terpengaruh oleh kecepatan mobil. Misalnya saat mesin berada di rpm rendah, AC mobil terasa kurang dingin. Namun saat digas hingga mencapai 2000 rpm, hembusan AC mulai terasa lebih dingin. Biasanya ini terjadi karena dinding piston yang aus. Bisa juga karena silinder kompresor berkurang. Atau, dapat pula disebabkan karena klep yang ada di atas piston terputus.

3. Bocor pada kompresor

Kebocoran pada kompresor adalah jenis kerusakan lain yang sering terjadi pada AC mobil.

Ciri-­cirinya adalah adalah bodi kompresor terlihat basah oleh oli. Selain itu bodi kompresor juga terlihat berdebu, dan beberapa bagian kompresor lain yang bisa menjadi tempat terjadinya kebocoran.

4. Magnetic clutch ac rusak

Apa itu magnetic clutch?

Magnetic clutch adalah salah satu bagian dari kompresor AC. Kerusakan magnetic clutch di kompresor ac biasanya akibat gulungan spul yang putus atau short. Namun pada beberapa jenis mobil seperti Vios dan Toyota Limo, magnetic clutchnya terdapat sensor temperatur yang otomatis menonaktifkan kompresor apabila terlalu panas. Secara normal, kompresor akan bekerja kembali setelah suhu kompresor turun.

5. Kebocoran Freon

Apabila Freon terasa cepat sekali habis padahal baru saja isi, mungkin saja freon ac mobil Anda bocor.

Biasanya terjadi ketika karet-karet jalur freon yang getas karena sudah tua. Kerusakan dan usia getas karet di freon AC akan semakin cepat terjadi, terutama bila mobil sering menghadapi kemacetan.

6. Korslet di sekring dan relay

Masalah lain yang sering dialami AC mobil adalah ketika terjadi masalah di sistem kelistrikan AC mobil. Walaupun terlihat sepele, sekring putus ini sering diabaikan, padahal efeknya cukup besar. Tidak hanya itu, masalah lain yang tidak kalah sering terjadi adalah disebabkan fan ekstra yang juga mengalami arus pendek. Kerusakan itu lebih banyak disebabkan dari usia pakai.

Biaya perbaikan AC mobil

Tadi kita sudah membahas mengenai kerusakan di AC mobil. Lalu, berapa besar biaya perbaikan dan pengerjaan AC mobil? Secara umum, service AC mobil terbagi atas dua tipe pengerjaan. Yang pertama adalah basic service, yang kedua adalah advanced service. Mari kita bahas basic service. Jenis service ini dilakukan saat mobil telah menempuh 10.000 sampai 20.000 km, atau sekitar satu tahun.

Kalau Anda tinggal di perkotaan padat dan notabene sering menyalakan AC, sebaiknya saat mencapai 10.000 km, segera lakukan service AC mobil. Ini untuk menjaga AC tetap dalam performa terbaik dan terhindar dari kerusakan yang lebih parah. Namun ini bukan hal wajib bila Anda tinggal di kota dengan intensitas kemacetan dan polusi yang cukup rendah.

Kalau Anda tinggal di daerah dengan kepadatan yang rendah dan udaranya relatif bersih, lakukan saja service rutin setelah mobil melewati 20.000 km. Perbedaan ini dengan memperhitungan kerja AC mobil yang akan lebih berat ketika berada di perkotaan yang macet dan gerah.

Basic service biasanya hanya melakukan periksa dan perawatan kompresor, seperti ganti oli dan membersihkan kotoran dari kompresor AC. Lalu, yang biasanya dilakukan adalah mengganti Receiver Dryer dan Filter Kabin. 2 komponen ini memang tidak bisa diperbaiki, ini karena sifatnya yang hanya sekali pakai. Lalu seperti apa tipe Advance Service?

Jika basic service dilakukan sekitar satu tahun sekali atau saat 10.000 km, Advance service baru dilakukan jika telah mencapai waktu dua tahun. Tentu saja item yang perlu diservice juga lebih banyak. Beberapa di antaranya adalah maintenance kompresor, evaporator, dan juga kondensor. Selain itu, juga perlu mengganti Expansi Valve, Receiver Dryer, dan Filter Kabin.

Karena ada lebih banyak item yang perlu dirawat dan diperhatikan, advance service biasanya makan  waktu yang lebih lama, Bahkan bisa mencapai 4 jam. Ini juga tergantung dari ringan atau beratnya masalah yang ternyata dialami komponen di AC mobil Anda.

Bagaimana dengan biaya?

Bagi Anda yang mengendarai mobil-mobil pabrikan Jepang boleh merasa lega. Rata-rata bengkel AC mematok biaya service yang lebih rendah untuk mobil buatan Jepang dibanding Eropa.

Kalau perawatan AC mobil Jepang berkisar dari 300.000an, maka mobil Eropa setidaknya butuh dana 1,2 juta rupiah hingga 2 juta rupiah. Biaya service AC mobil sebenarnya cukup relatif. Dilihat lagi pada kemampuan dan kelengkapan alat-alat service mereka. Ini baru menghitung biaya service, belum termasuk sparepart.

Beberapa biaya service yang perlu Anda simak adalah sebagai berikut:

1. Ganti oli. Perawatan ini dilakukan supaya komponen kecil seperti piston bisa bekerja dengan baik dan tidak mudah aus. Oli jelek tidak bisa melumasi piston. Ini mengakibatkan piston menjadi panas, dan kompresor tidak bekerja maksimal. Flushing terhadap kompresor biasanya butuh dana sekitar Rp700 ribu.

2. Ganti spare part seperti seperti seal, thrust bearing, soe, dan shaft seal. Biaya yang dibutuhkan sekitar Rp475ribu. Ini kalau piston, noken as, dan silinder piston, tidak rusak / terkikis. Kalau rusak, akan ada biaya tambahan lagi.

3. Mengganti magnetic clutch. Tadi kita sudah membahas mengenai kerusakan di magnetic clutch. Komponen ini hanya bisa diganti yang baru. Harganya dimulai dari Rp380ribuan.

4. Kondensor. Untuk kondensor cara servisnya lebih mudah. Hanya perlu disemprot air bertekanan tinggi saja agar kotoran yang menempel dapat rontok. Akan tetapi kalau sudah mampet, perlu dikuras menggunakan freon R11 dan Nitrogen (n2). Anda harus merogoh kocek sekitar Rp 175 ribu. Tapi kalau ternyata kondensor sudah mengalami kebocoran. Satu-satunya jalan adalah menggantinya dengan yang baru. Harga Kondensor kembali lagi ke jenis mobilnya, tapi biasanya harganya dari 500 ribu rupiah.

5. Receiver dryer dan expansi valve. Kedua komponen ini juga sebaiknya langsung ganti bila memang rusak. Harga Receiver Dryer berbeda-beda, namun paling murah Rp90 ribu. Sementara harga Expansi Valve paling murah adalah sekitar Rp200 ribu.

6. Evaporator. Kalau memang sudah bocor, sebaiknya diganti baru saja. Harga evaporator untuk Daihatsu Xenia dimulai dari Rp 900 ribu. Sementara, Evaporator untuk Toyota Kijang Kapsul mulai dari  Rp. 800 ribu.

Subscribe to receive free email updates: